11 Feb 2011

Iseng lagi aaahhh~ (Repost dari blog ku yang lainnya, haha)

Difitnah oleh CreaMii_choco at 02.20
Iseng iseng iseng... ckckckck


***
Like A Star
Dia sedang berhadapan dengannya sekarang. Berhadapan dengan seorang gadis yang sangat dia cintai itu. Dia merasa sangat bodoh karena sudah membuat gadis itu menangis karenanya. Tapi inilah yang terbaik. Dia harus meninggalkan gadis ini… Waktunya telah habis…
***
Hoammh…
Ia menguap. Sudah pagi rupanya. Ia segera bangun dan bergegas mandi. Kini, Ia tampak segar dengan baju hangat yang Ia kenakan. Ia merapikan baju hangat yang Ia kenakan sambil mematut diri disebuah kaca besar dikamarnya. Persis seperti kemarin… pikirnya. Ya, persis seperti kemarin, saat Ia juga akan pergi bersama seseorang yang selalu Ia sayangi itu. Kemarin. Ya, kemarin. Hari senin tanggal 15… Tanggal dimana mereka janjian akan berpergian bersama… Kemarin, orang yang Ia sayangi datang dan menunggunya untuk pergi bersama. Orang itu, mengikatkan tali sepatunya. Ia sangat senang… Tapi sepertinya hari ini orang itu tidak akan datang menjemputnya… karena mereka akan janjian bertemu disebuah kafe tempat kemarin mereka pergi bersama juga. Dan kali ini Ia sendiri yang mengikatkan tali sepatunya.
Setelah itu Ia bergegas pergi menuju kafe itu.
***
Dia tertidur.
Dia sedang tidur disebuah sofa. Dia terbangun, lalu memikirkan hal yang sebenarnya sangat berat untuknya. Dia harus memberitahunya. Dia harus memberitahunya kalau mereka sudah tidak bisa bersama… Dia harus memberitahunya kalau waktunya sudah habis… Waktunya sudah habis…
Dia melirik sekilas sebuah bingkai foto. Foto mereka berdua. Tidak. Tidak boleh lagi. Waktunya sudah habis. Tidak boleh bersama lagi… Dia menutup bingkai foto itu…
Dia harus bergegas. Dia segera mengambil mantel panjangnya dan segera pergi menemuinya…
***
Ia sedang berjalan disebuah jalan yang penuh dengan daun-daun kecoklatan yang berguguran… Jalan kecil ini… Jalan kecil ini yang kemarin Ia lewati bersamanya. Mereka berboncengan dengan sepeda. Senang sekali rasanya.
Dia berbalik begitu mendengar suara sepeda beserta suara seorang anak perempuan yang tertawa. Astaga… Itu dirinya! Itu dirinya bersama orang yang Ia sayangi kemarin! Wajahnya tampak sangat senang… tapi—kenapa wajah nya begitu? Kenapa wajah orang yang ia sayangi sedih seperti itu? Apa ini hanya khayalannya?
Dua orang seperti dirinya dan orang yang Ia sayangi itu melewatinya. Melewatinya seakan tidak ada orang disitu. Ya, memang seperti itu keadaannya kemarin.
***
Dia melihatnya.
Dia melihatnya sedang berjalan didepannya. Ya, itu dia. Apa itu hanya khayalannya saja? Tapi dia yakin itu dia… Tidak, tidak boleh. Dia harus sudah sampai sebelum dia sampai ketempat itu… Tidak boleh…
Tanpa pikir panjang dia langsung berlari. Berlari melewati gadis yang sedang berjalan dengan santai sambil melihat-lihat daun-daun pepohonan yang berguguran.
Dia harus bergegas.
***
Dia masih berlari. Dia berlari melewati jalan-jalan yang dia lewati kemarin bersamanya. Dan ditempat itu… Dia melihat sebuah sepeda. Dan dia juga melihat dua orang yang sedang duduk dibangku panjang itu. Itu dirinya kemarin… Dia melihat wajah gadis disampingnya tersenyum. Sepertinya ia bahagia sekali. Tidak… tidak… tidak boleh. Waktunya telah habis…
***
Dia hampir sampai. Dia hampir sampai kekafe itu. Dia hanya tinggal berlari sedikit, mendorong pintu kafe itu dan masuk kedalamnya. Setelah itu dia akan menunggunya dan menjelaskan semuanya. Ya, sedikit lagi…
Tapi tunggu, bukannya itu?
Dia melihat gadis itu sudah mendahuluinya, dia melihat gadis itu mendorong pintu kafe itu dan melangkah masuk. Tunggu. Tidak boleh seperti itu!
Dia segera mendorong pintu kafe itu dan masuk kedalamnya. Tidak ada siapa-siapa. Lagi-lagi itu khayalannya saja. Dia lalu duduk disalah satu bangkunya dan menunggunya datang.
***
Dia meremas-remas tangannya sendiri. Dia bingung apa yang akan dia ucapkan nanti dihadapannya. Tiba-tiba dia mendengar dentingan bel, tanda seseorang masuk kedalam kafe itu. Dan itu adalah gadis itu…
Sudah saatnya mengatakan padanya bahwa waktunya telah habis…
***
Gadis itu menangis setelah mendengar semua ucapannya. Maaf… maaf… tapi itu yang terbaik. Tiba-tiba saja air matanya juga jatuh. Jatuh membasahi pipinya. Dia juga tak yakin akan meninggalkan gadis ini… Dia tidak bisa… Tapi mau bagaimana? Sebentar lagi waktunya akan habis…
Gadis itu berdiri. Dan hendak pergi ketika dia mencegatnya dengan memegang tangannya. Dia juga ikut berdiri. Dan pada saat itu juga, waktunya benar-benar telah habis…
***
Waktunya telah habis. Saatnya berpisah… Tapi walau misalnya kita telah berpisah, kita sudah tak bisa bersama lagi, kau tinggal mengadahkan kepalamu pada langit malam yang gelap itu. Dan kau akan bisa melihatku. Dimanapun kau berada… Kau tetap bisa bersamaku. Aku akan terus menyinarimu. Aku akan terus bersamamu. Aku akan terus bersinar untukmu seperti bintang dilangit. Like A Star in the sky…
Where ever you are hiding
I can find you
If there were no you
If there were no you
then my heart would stop
Even if you don’t say love
I can feel with my heart
If you are here
If you are here
I don’t need anything


You are my everything to me
You are my everything to me
Please shine like a star in the sky
You are my only love
Forever my only love
We love each other
All I need is you



Can it be compared with anything else
Can it be exchanged with anything else
Your love
Your heart
Who can replace you



You are my everything to me
You are my everything to me
Please shine like a star in the sky
Please shine like a star in the sky
You are my only love
Forever my only love
We love each other
All I need is you



We will never part from each other
Anything that will hurt you
Nothing that will couse tear will happen



You are my everything to me
You are my everything to me
Lets not change
Even as time goes by
You’re my only love
Forever my only love
We love each other
In a place without sadness
***




Wkwkwkwk... gaje yaaa~ maklum iseng -_-
blog sebenarnya di http://1cmofhappiness.wordpress.com

0 comments:

11 Feb 2011

Iseng lagi aaahhh~ (Repost dari blog ku yang lainnya, haha)

Posted by CreaMii_choco at 02.20
Iseng iseng iseng... ckckckck


***
Like A Star
Dia sedang berhadapan dengannya sekarang. Berhadapan dengan seorang gadis yang sangat dia cintai itu. Dia merasa sangat bodoh karena sudah membuat gadis itu menangis karenanya. Tapi inilah yang terbaik. Dia harus meninggalkan gadis ini… Waktunya telah habis…
***
Hoammh…
Ia menguap. Sudah pagi rupanya. Ia segera bangun dan bergegas mandi. Kini, Ia tampak segar dengan baju hangat yang Ia kenakan. Ia merapikan baju hangat yang Ia kenakan sambil mematut diri disebuah kaca besar dikamarnya. Persis seperti kemarin… pikirnya. Ya, persis seperti kemarin, saat Ia juga akan pergi bersama seseorang yang selalu Ia sayangi itu. Kemarin. Ya, kemarin. Hari senin tanggal 15… Tanggal dimana mereka janjian akan berpergian bersama… Kemarin, orang yang Ia sayangi datang dan menunggunya untuk pergi bersama. Orang itu, mengikatkan tali sepatunya. Ia sangat senang… Tapi sepertinya hari ini orang itu tidak akan datang menjemputnya… karena mereka akan janjian bertemu disebuah kafe tempat kemarin mereka pergi bersama juga. Dan kali ini Ia sendiri yang mengikatkan tali sepatunya.
Setelah itu Ia bergegas pergi menuju kafe itu.
***
Dia tertidur.
Dia sedang tidur disebuah sofa. Dia terbangun, lalu memikirkan hal yang sebenarnya sangat berat untuknya. Dia harus memberitahunya. Dia harus memberitahunya kalau mereka sudah tidak bisa bersama… Dia harus memberitahunya kalau waktunya sudah habis… Waktunya sudah habis…
Dia melirik sekilas sebuah bingkai foto. Foto mereka berdua. Tidak. Tidak boleh lagi. Waktunya sudah habis. Tidak boleh bersama lagi… Dia menutup bingkai foto itu…
Dia harus bergegas. Dia segera mengambil mantel panjangnya dan segera pergi menemuinya…
***
Ia sedang berjalan disebuah jalan yang penuh dengan daun-daun kecoklatan yang berguguran… Jalan kecil ini… Jalan kecil ini yang kemarin Ia lewati bersamanya. Mereka berboncengan dengan sepeda. Senang sekali rasanya.
Dia berbalik begitu mendengar suara sepeda beserta suara seorang anak perempuan yang tertawa. Astaga… Itu dirinya! Itu dirinya bersama orang yang Ia sayangi kemarin! Wajahnya tampak sangat senang… tapi—kenapa wajah nya begitu? Kenapa wajah orang yang ia sayangi sedih seperti itu? Apa ini hanya khayalannya?
Dua orang seperti dirinya dan orang yang Ia sayangi itu melewatinya. Melewatinya seakan tidak ada orang disitu. Ya, memang seperti itu keadaannya kemarin.
***
Dia melihatnya.
Dia melihatnya sedang berjalan didepannya. Ya, itu dia. Apa itu hanya khayalannya saja? Tapi dia yakin itu dia… Tidak, tidak boleh. Dia harus sudah sampai sebelum dia sampai ketempat itu… Tidak boleh…
Tanpa pikir panjang dia langsung berlari. Berlari melewati gadis yang sedang berjalan dengan santai sambil melihat-lihat daun-daun pepohonan yang berguguran.
Dia harus bergegas.
***
Dia masih berlari. Dia berlari melewati jalan-jalan yang dia lewati kemarin bersamanya. Dan ditempat itu… Dia melihat sebuah sepeda. Dan dia juga melihat dua orang yang sedang duduk dibangku panjang itu. Itu dirinya kemarin… Dia melihat wajah gadis disampingnya tersenyum. Sepertinya ia bahagia sekali. Tidak… tidak… tidak boleh. Waktunya telah habis…
***
Dia hampir sampai. Dia hampir sampai kekafe itu. Dia hanya tinggal berlari sedikit, mendorong pintu kafe itu dan masuk kedalamnya. Setelah itu dia akan menunggunya dan menjelaskan semuanya. Ya, sedikit lagi…
Tapi tunggu, bukannya itu?
Dia melihat gadis itu sudah mendahuluinya, dia melihat gadis itu mendorong pintu kafe itu dan melangkah masuk. Tunggu. Tidak boleh seperti itu!
Dia segera mendorong pintu kafe itu dan masuk kedalamnya. Tidak ada siapa-siapa. Lagi-lagi itu khayalannya saja. Dia lalu duduk disalah satu bangkunya dan menunggunya datang.
***
Dia meremas-remas tangannya sendiri. Dia bingung apa yang akan dia ucapkan nanti dihadapannya. Tiba-tiba dia mendengar dentingan bel, tanda seseorang masuk kedalam kafe itu. Dan itu adalah gadis itu…
Sudah saatnya mengatakan padanya bahwa waktunya telah habis…
***
Gadis itu menangis setelah mendengar semua ucapannya. Maaf… maaf… tapi itu yang terbaik. Tiba-tiba saja air matanya juga jatuh. Jatuh membasahi pipinya. Dia juga tak yakin akan meninggalkan gadis ini… Dia tidak bisa… Tapi mau bagaimana? Sebentar lagi waktunya akan habis…
Gadis itu berdiri. Dan hendak pergi ketika dia mencegatnya dengan memegang tangannya. Dia juga ikut berdiri. Dan pada saat itu juga, waktunya benar-benar telah habis…
***
Waktunya telah habis. Saatnya berpisah… Tapi walau misalnya kita telah berpisah, kita sudah tak bisa bersama lagi, kau tinggal mengadahkan kepalamu pada langit malam yang gelap itu. Dan kau akan bisa melihatku. Dimanapun kau berada… Kau tetap bisa bersamaku. Aku akan terus menyinarimu. Aku akan terus bersamamu. Aku akan terus bersinar untukmu seperti bintang dilangit. Like A Star in the sky…
Where ever you are hiding
I can find you
If there were no you
If there were no you
then my heart would stop
Even if you don’t say love
I can feel with my heart
If you are here
If you are here
I don’t need anything


You are my everything to me
You are my everything to me
Please shine like a star in the sky
You are my only love
Forever my only love
We love each other
All I need is you



Can it be compared with anything else
Can it be exchanged with anything else
Your love
Your heart
Who can replace you



You are my everything to me
You are my everything to me
Please shine like a star in the sky
Please shine like a star in the sky
You are my only love
Forever my only love
We love each other
All I need is you



We will never part from each other
Anything that will hurt you
Nothing that will couse tear will happen



You are my everything to me
You are my everything to me
Lets not change
Even as time goes by
You’re my only love
Forever my only love
We love each other
In a place without sadness
***




Wkwkwkwk... gaje yaaa~ maklum iseng -_-
blog sebenarnya di http://1cmofhappiness.wordpress.com

0 comments on "Iseng lagi aaahhh~ (Repost dari blog ku yang lainnya, haha)"

 

I'm HERE.... Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | Best Kindle Device