13 Sep 2010

Bingung ??? x(

Difitnah oleh CreaMii_choco at 16.30 0 comments
Binguuuungggg!!!! x(
bingung bgt aq soal blog ginian x( *maklum anak baru kemaren sore*
mau ganti nama, tapi ga tauuuu, hiks T.T *malangnya nasibkuu u.u
bukan yg diprofil sih,, tapi..... *bingung cara ngejelasinnya gimana x(
huwaaaaaa !!! help mii !!! T.T

The Last

Difitnah oleh CreaMii_choco at 00.46 0 comments



hehehe...
ini ff buatan ku..
sebenranya sih ini udah lama, dan udah aq taruh di notes fb ku, :D
tapi, iseng2 aj kumasukin ke sini ... ^^ hehehe

***
-- Flash Back --

“Sica, ayo kemari !” Teriak umma. Tapi aku tetap tak bergeming, tetap sembunyi dibelakang appa.

“Lho, sica kok gitu … Kamu kan, sekarang udah punya onnie baru, lho!” kata appa. Aku tetap
sembunyi dibelakang appa. Entah mengapa, aku yang baru berumur 6 tahun ini merasa sangat terancam dengan orang yg baru diadopsi umma dan appa, untuk menemaniku bermain. Yaa.. sebagai anak tunggal, aku memang sering bermain sendiri tanpa ditemani orang tuaku yg super sibuk ini.

“Yuri! Ayo kesini! Biar umma kenalin ama Sica!” Panggil umma kepada sesosok anak perempuan yg usianya 1 tahun diatasku. Dia muncul malu2 dihadapanku.

“Ha… Halo, Sica,” Salam anak perempuan itu. Dia tersenyum manis kepadaku. Namun, rasanya, senyumannya seperti senyum yg busuk! Yaa.. aku bisa merasakannya. Senyum yg seakan2 menandakan mulainya penderitaanku.

-- Flash Back End --



Aku menghapus air mata di pipiku. Aku kembali mengintip dari pintu kamarku. Aah~! Kulihat anak perempuan yg diadopsi umma dan appa sekitar 11 tahun yg lalu itu sedang bermesra2an dgn seorang laki2… mungkin itu pacarnya…

Rasa kebencianku semakin meluap2. Aku kembaali melihatnya yg sedang bercanda dan tertawa dgn pacarnya itu. Aaarrgghh !!! aku benci melihatnya bahagia diatas penderitaanku. Ku ingat kembali kenangan pahit yg sudah lama ingin kulupakan. Kejadian yg membuatku muak dgn wanita itu …



-- Flash Back --

“Hiks… hiks … umma,, appa,, kapan kalian pulang?” Tanyaku dalam tangisku. Aku meringkuk ke sudut tempat tidurku. Aku kembali melihat prakaryaku yg dirusak oleh onnieku, Yuri.

Sudah tak bisa di perbaiki lagi…. Gumamku dalam hati.

KLEK.. ! Pintu kamar terbuka. Yuri masuk dgn seenaknya. Dia melekatkan ponselnya ketelinganya. Sedang apa dia?

“Oh ya? Hahaha… Benarkah?” Seru Yuri. Rupanya dia sedang menelepon seseorang.

“Hahahaha…” Seri Yuri lagi. Dia melirikku sambil tersenyum sinis. “Sudah dulu ya, oppa, bye!” Dia menutup ponselnya.

“Lho, Sica yg manis kenapa menangis? Aku pikir anak tomboy ini tahan banting ?!” Cibir Yuri.

“Kau pikir, aku takut denganmu…? HAH?!” Tantangku.

“Uuuhh~! Aku takuuuuttt….!!” Cibir Yuri lagi.

“Aaarrrrgggghhhh !!!” aku melempar vas bunga yg kebetulan ada didekatku. Yuri menghindar.

PRAANNGG!!! Vas bunga yg kulempar itu pecah karna mengenai tembok.

“Duuhh… Jngan emosian gitu donk, sayang!” Kata Yuri.

“Kau… KU BUNUH KAU!!!” Teriakku.

“Heyy.. Sica! Dari mana kau mendapatkan kata2 itu?” Tanya Yuri

TING… TONG… !!!

“Aah~! Appa dan umma pulang~!” Seru Yuri. “Masih ingin membunuhku, Sica?” Ejek Yuri. Dia mengambil sesuatu dari dalam laci lemari, lalu memasukkannya kedalam saku jaketnya. Sekilas, aku melihat senyum rahasianya. Yuri lalu berlari kearah pintu untuk membukakan pintu umma dan appa.

Aku juga berjalan mengikuti Yuri. Aku bersembunyi dibalik sebuah tembok. Ku lihat Yuri membuka pintu. Aah~! Benar! Itu umma dan appa!

“Sica,, Yuri,, Umma dan appa pulang~!” Seru mereka.

“Selamat datang, umma dan appa~!” Seru Yuri sambil tersenyum. Dia merogoh sesuatu dari dalam sakunya. Dan tiba2…

DOUAARR !!! DUAARR !!

BRAKK.. !! Umma dan appa langsung jatuh tersungkur. Hah~! Apa itu? Apa aku tidak salah lihat? Itu… yang dipegang yuri…. PISTOL??? Dari mana dia…?? Me… Mengapa…? Mengapa Yuri menembak umma dan appa??? Seribu pertanyaan muncul di benakku. Yuri… Yuri membunuh umma dan appa?!

Aku… aku bingung… Mengapa Yuri melakukan hal itu? Aku ingin sekali berteriak. Namun, mengapa aku seperti tak bisa berteriak? Aku shock… shock sekali! Melihat luka tembak umma dan appa yg mengeluarkan darah…

“Dan selamat tinggal umma dan appa~!” Seru Yuri sambil tersenyum penuh kemenangan. Dia menendang jasad umma dan appa. “Merepotkan saja…” serunya melihat darah umma dan appa yg berceceran.

BRAKK!!! PRANNG!!!

“uh?” Kataku sedikit meringis melihat meja yg kutabrak. Aku melihat fotoku bersama umma dan appa yg sedang tersenyum senang… namun, pigura itu sudah pecah… tadi aku menabrak-nya. Rasanya aku ingin sekali lari dari tempat ini… tempat yg jauh… dan damai… tak ada pengganggu seperti Yuri. Aku terduduk mengambil pigura yg sudah rusak ini…

“Ouuhh…! Ada saksi mata rupanya,,” Seru Yuri. Ommo!!! Bagaimana ini?? Yuri melihatku!?

Dia melihat wajahku yg pucat dan ketakutan. Dia tersenyum.

“Tenang Sica, aku tak akan membuatmu menyusul orang tuamu… karna aku masih ingin bermain dgnmu, sayang~~!”

-- Flash Back End --



Rasa kebencianku semakin menjadi2. Aku merogoh sesuatu dari dalam tasku. Pistol… alat inilah yg digunakan Yuri untuk membunuh orang tuaku. Dan sekarang, aku akan membuatnya merasakan bagaimana rasanya pistol ini.

Aku keluar dari kamar. Aku berjalan diam2 tanpa diketahui Yuri. Aku berdiri tepat dibelakang Yuri dan pacarnya yg sedang duduk disofa. Rasa kebencianku memuncak, dan..

“Yuri Jung !!! KU BUNUH KAU !!!” Seruku. Yuri dan pacarnya menoleh.

DUARR!!

Yuri mengelak. Aah~! Sial! Meleset ! Peluru pistol ini malah mengenai kepala pacar Yuri. Laki2 itu langsung tak bergerak lagi.

Yuri beranjak dari sofa.

“Ingin kabur Yuri??” tanyaku.

DUARR !! DUARR!! DUARR!!

Aish~! Sialan!! Yuri menghindar! Tak ada satu pelurupun yg mengenainya!

“Jessica Jung!!! Apa2an ini?!” Tanya Yuri.

DUARR !!

Aaaarrrgghhh!!! Yuri mengelak lagi! Aku melihat wajah Yuri. Pucat dan ketakutan. Hmmmh~ aku suka raut wajahnya yg seperti ini.

“Aku ingin membalas dendamku, Yuri, kau tahu itu?” Kataku. Aku berjalan mendekatinya. Yuri ingin menghindar lagi.

DUAARRR!!!

Nice Shoot!!! Tembakanku mengenai kaki kiri Yuri. Yuri langsung terjatuh. Dia meringis sambil memegang kaki kirinya itu.

“Semuanya akan berakhir, Yuri!!!” Seruku. Aku sudah siap menembak Yuri lagi. Namun, ada seseorang yg menghentikanku.

“Apa2an ini, Sica?” Tanya Onew oppa. Dia adalah tetanggaku, teman kecilku, dan juga cinta pertamaku.

“Oppa!!! Lepasin !! aku harus menghancurkannya!!!” Seruku memberontak. Aku ingin melepas genggaman tangan Onew oppa. Tpi, sayang, dia lebih kuat.

“Tapi jangan begini Sica,” Seru Onew oppa.

“Aku ingin membalas dendamku, oppa!”

“Sica ! Tenanglah!!!” Kata Onew oppa. Dia memelukku. “Aku yakin orang tuamu tidak akan tenang disana jika kau seperti ini!”

“Tapi… aku…” air mataku semakin mengalir deras.

“Sekarang, janji sama oppa. Jangan melakukan ini lagi, yah?” Onew oppa menghapus air mataku. Aku mengangguk.

“Anak pintar…”

“Uuuhh…. Dramatis sekali,” Cibir Yuri. Dia merogoh sakunya. Dia mengambil pistolnya! Dia mengarahkan Pistolnya kearahku.

DUARRR!!!

Aah~! Sepertinya, Yuri tadi menembakku. Tapi, mengapa aku tak merasakan sakit? Perlahan2 aku membuka mataku yg tadinya kupejamkan. Ah~! Didepanku, ada Onew oppa! Dia masih memelukku. Atau jangan-jangan…. Onew oppa… dia… melindungiku?? Aku aku melihat dada Onew oppa ygmengeluarkan darah. Onew oppa langsung jatuh tersungkur.

“ONEW OPPA!!!!” Teriakku histeris.

“Si… Sica…. Sarang… hae….” Kata Onew oppa yg sudah tak kuat.

“Oppa!!! Oppa!! Oppa harus kuat!! Jangan tinggalin aku oppa!!” Seruku.

“Sica… jangan nangis ya….” Onew oppa menghapus air mataku.

“Oppa!! Pokoknya oppa harus kuat… jgn tinggalin aku sendirian…”

“Saranghae… Sica… “ Katanya lagi.

“Naddo Saranghae, oppa.” Kataku. Kulihat mata Onew oppa mulai menutup… dan.. benar2 menutup…

Aku tak kuat melihat Onew oppa. Aku menghapus air mataku. Aku mengalihkan pandanganku kearah Yuri yg tersenyum senang.

“Yuri…. KU BUNUH KAU!!!” Teriakku.

DUARRR !!! DUARRR!!! DUAARRR!!!

DUUAARRR!!!!!

“Arrggggghhhhh!!!!!” Teriak Yuri. Tembakanku berhasil mengenai kepala, dada, dan perut Yuri. Dia langsung jatuh dan tak bergerak lagi.

Hmm… hahaha… aku puas, Puas sekali!!! Cita2ku yg ingin membalaskan dendamku akhirnya tercapai! Aku suka ini. Aku suka melihat darah yg mengalir dari luka tembak Yuri… Hahaha

Argh? Sakit… rasa sakit apa ini? Aku memegang perutku. Lalu kulihat tanganku berdarah… ada apa ini? Mengapa rasanya, perutku sakit sekali?

Ah~! Ternyata, Yuri Sialan itu menembakku bersamaan disaat aku menembaknya.

Hmm~~ Ternyata begini, rasa sakit yang dirasakan Umma, appa dan Onew oppa? Sakit… benar2 sakit… aku tak kuat menopang tubuhku. Aku jatuh tersungkur disamping Onew oppa.

Ku lihat wajah Onew oppa yg tenang… mianhae oppa, aku mengingkari janjiku… aku mengingkari janjiku untuk tidak membalas dendam ku… mianhae oppa… Saranghae…

Hm.. sedikit lagi aku akan menyusul Umma, appa, dan Onew oppa. Hahaha… aku akan menyusul orang2 yg kusayangi…

Aaahh~~! Penglihatanku mulai samar2… perlahan mataku mulai menutup. Gelap… sangat gelap…

Semuanya terasa begitu cepat, dan akhirnya, mataku benar2 menutup, semuanya benar2 terasa gelap, dan penderitaan ku, segera berakhir…

-- THE END --



hah, selesai juga ni ff .. ckckck -,-

Editt editt editt !!

Difitnah oleh CreaMii_choco at 00.09 0 comments

huaaahh!!!
ternyata capek juga yaa~!
padahal hanya duduk dikursi dan menatap layar laptop, dan segera mengedit-edit blog baru *cieee.
punggungku pegaaaallll !!! *hiks!
hasilnya... yaaa diliad sndiri lahh.. *maklum anak baru blog. hehehe xD

13 Sep 2010

Bingung ??? x(

Posted by CreaMii_choco at 16.30 0 comments
Binguuuungggg!!!! x(
bingung bgt aq soal blog ginian x( *maklum anak baru kemaren sore*
mau ganti nama, tapi ga tauuuu, hiks T.T *malangnya nasibkuu u.u
bukan yg diprofil sih,, tapi..... *bingung cara ngejelasinnya gimana x(
huwaaaaaa !!! help mii !!! T.T

The Last

Posted by CreaMii_choco at 00.46 0 comments



hehehe...
ini ff buatan ku..
sebenranya sih ini udah lama, dan udah aq taruh di notes fb ku, :D
tapi, iseng2 aj kumasukin ke sini ... ^^ hehehe

***
-- Flash Back --

“Sica, ayo kemari !” Teriak umma. Tapi aku tetap tak bergeming, tetap sembunyi dibelakang appa.

“Lho, sica kok gitu … Kamu kan, sekarang udah punya onnie baru, lho!” kata appa. Aku tetap
sembunyi dibelakang appa. Entah mengapa, aku yang baru berumur 6 tahun ini merasa sangat terancam dengan orang yg baru diadopsi umma dan appa, untuk menemaniku bermain. Yaa.. sebagai anak tunggal, aku memang sering bermain sendiri tanpa ditemani orang tuaku yg super sibuk ini.

“Yuri! Ayo kesini! Biar umma kenalin ama Sica!” Panggil umma kepada sesosok anak perempuan yg usianya 1 tahun diatasku. Dia muncul malu2 dihadapanku.

“Ha… Halo, Sica,” Salam anak perempuan itu. Dia tersenyum manis kepadaku. Namun, rasanya, senyumannya seperti senyum yg busuk! Yaa.. aku bisa merasakannya. Senyum yg seakan2 menandakan mulainya penderitaanku.

-- Flash Back End --



Aku menghapus air mata di pipiku. Aku kembali mengintip dari pintu kamarku. Aah~! Kulihat anak perempuan yg diadopsi umma dan appa sekitar 11 tahun yg lalu itu sedang bermesra2an dgn seorang laki2… mungkin itu pacarnya…

Rasa kebencianku semakin meluap2. Aku kembaali melihatnya yg sedang bercanda dan tertawa dgn pacarnya itu. Aaarrgghh !!! aku benci melihatnya bahagia diatas penderitaanku. Ku ingat kembali kenangan pahit yg sudah lama ingin kulupakan. Kejadian yg membuatku muak dgn wanita itu …



-- Flash Back --

“Hiks… hiks … umma,, appa,, kapan kalian pulang?” Tanyaku dalam tangisku. Aku meringkuk ke sudut tempat tidurku. Aku kembali melihat prakaryaku yg dirusak oleh onnieku, Yuri.

Sudah tak bisa di perbaiki lagi…. Gumamku dalam hati.

KLEK.. ! Pintu kamar terbuka. Yuri masuk dgn seenaknya. Dia melekatkan ponselnya ketelinganya. Sedang apa dia?

“Oh ya? Hahaha… Benarkah?” Seru Yuri. Rupanya dia sedang menelepon seseorang.

“Hahahaha…” Seri Yuri lagi. Dia melirikku sambil tersenyum sinis. “Sudah dulu ya, oppa, bye!” Dia menutup ponselnya.

“Lho, Sica yg manis kenapa menangis? Aku pikir anak tomboy ini tahan banting ?!” Cibir Yuri.

“Kau pikir, aku takut denganmu…? HAH?!” Tantangku.

“Uuuhh~! Aku takuuuuttt….!!” Cibir Yuri lagi.

“Aaarrrrgggghhhh !!!” aku melempar vas bunga yg kebetulan ada didekatku. Yuri menghindar.

PRAANNGG!!! Vas bunga yg kulempar itu pecah karna mengenai tembok.

“Duuhh… Jngan emosian gitu donk, sayang!” Kata Yuri.

“Kau… KU BUNUH KAU!!!” Teriakku.

“Heyy.. Sica! Dari mana kau mendapatkan kata2 itu?” Tanya Yuri

TING… TONG… !!!

“Aah~! Appa dan umma pulang~!” Seru Yuri. “Masih ingin membunuhku, Sica?” Ejek Yuri. Dia mengambil sesuatu dari dalam laci lemari, lalu memasukkannya kedalam saku jaketnya. Sekilas, aku melihat senyum rahasianya. Yuri lalu berlari kearah pintu untuk membukakan pintu umma dan appa.

Aku juga berjalan mengikuti Yuri. Aku bersembunyi dibalik sebuah tembok. Ku lihat Yuri membuka pintu. Aah~! Benar! Itu umma dan appa!

“Sica,, Yuri,, Umma dan appa pulang~!” Seru mereka.

“Selamat datang, umma dan appa~!” Seru Yuri sambil tersenyum. Dia merogoh sesuatu dari dalam sakunya. Dan tiba2…

DOUAARR !!! DUAARR !!

BRAKK.. !! Umma dan appa langsung jatuh tersungkur. Hah~! Apa itu? Apa aku tidak salah lihat? Itu… yang dipegang yuri…. PISTOL??? Dari mana dia…?? Me… Mengapa…? Mengapa Yuri menembak umma dan appa??? Seribu pertanyaan muncul di benakku. Yuri… Yuri membunuh umma dan appa?!

Aku… aku bingung… Mengapa Yuri melakukan hal itu? Aku ingin sekali berteriak. Namun, mengapa aku seperti tak bisa berteriak? Aku shock… shock sekali! Melihat luka tembak umma dan appa yg mengeluarkan darah…

“Dan selamat tinggal umma dan appa~!” Seru Yuri sambil tersenyum penuh kemenangan. Dia menendang jasad umma dan appa. “Merepotkan saja…” serunya melihat darah umma dan appa yg berceceran.

BRAKK!!! PRANNG!!!

“uh?” Kataku sedikit meringis melihat meja yg kutabrak. Aku melihat fotoku bersama umma dan appa yg sedang tersenyum senang… namun, pigura itu sudah pecah… tadi aku menabrak-nya. Rasanya aku ingin sekali lari dari tempat ini… tempat yg jauh… dan damai… tak ada pengganggu seperti Yuri. Aku terduduk mengambil pigura yg sudah rusak ini…

“Ouuhh…! Ada saksi mata rupanya,,” Seru Yuri. Ommo!!! Bagaimana ini?? Yuri melihatku!?

Dia melihat wajahku yg pucat dan ketakutan. Dia tersenyum.

“Tenang Sica, aku tak akan membuatmu menyusul orang tuamu… karna aku masih ingin bermain dgnmu, sayang~~!”

-- Flash Back End --



Rasa kebencianku semakin menjadi2. Aku merogoh sesuatu dari dalam tasku. Pistol… alat inilah yg digunakan Yuri untuk membunuh orang tuaku. Dan sekarang, aku akan membuatnya merasakan bagaimana rasanya pistol ini.

Aku keluar dari kamar. Aku berjalan diam2 tanpa diketahui Yuri. Aku berdiri tepat dibelakang Yuri dan pacarnya yg sedang duduk disofa. Rasa kebencianku memuncak, dan..

“Yuri Jung !!! KU BUNUH KAU !!!” Seruku. Yuri dan pacarnya menoleh.

DUARR!!

Yuri mengelak. Aah~! Sial! Meleset ! Peluru pistol ini malah mengenai kepala pacar Yuri. Laki2 itu langsung tak bergerak lagi.

Yuri beranjak dari sofa.

“Ingin kabur Yuri??” tanyaku.

DUARR !! DUARR!! DUARR!!

Aish~! Sialan!! Yuri menghindar! Tak ada satu pelurupun yg mengenainya!

“Jessica Jung!!! Apa2an ini?!” Tanya Yuri.

DUARR !!

Aaaarrrgghhh!!! Yuri mengelak lagi! Aku melihat wajah Yuri. Pucat dan ketakutan. Hmmmh~ aku suka raut wajahnya yg seperti ini.

“Aku ingin membalas dendamku, Yuri, kau tahu itu?” Kataku. Aku berjalan mendekatinya. Yuri ingin menghindar lagi.

DUAARRR!!!

Nice Shoot!!! Tembakanku mengenai kaki kiri Yuri. Yuri langsung terjatuh. Dia meringis sambil memegang kaki kirinya itu.

“Semuanya akan berakhir, Yuri!!!” Seruku. Aku sudah siap menembak Yuri lagi. Namun, ada seseorang yg menghentikanku.

“Apa2an ini, Sica?” Tanya Onew oppa. Dia adalah tetanggaku, teman kecilku, dan juga cinta pertamaku.

“Oppa!!! Lepasin !! aku harus menghancurkannya!!!” Seruku memberontak. Aku ingin melepas genggaman tangan Onew oppa. Tpi, sayang, dia lebih kuat.

“Tapi jangan begini Sica,” Seru Onew oppa.

“Aku ingin membalas dendamku, oppa!”

“Sica ! Tenanglah!!!” Kata Onew oppa. Dia memelukku. “Aku yakin orang tuamu tidak akan tenang disana jika kau seperti ini!”

“Tapi… aku…” air mataku semakin mengalir deras.

“Sekarang, janji sama oppa. Jangan melakukan ini lagi, yah?” Onew oppa menghapus air mataku. Aku mengangguk.

“Anak pintar…”

“Uuuhh…. Dramatis sekali,” Cibir Yuri. Dia merogoh sakunya. Dia mengambil pistolnya! Dia mengarahkan Pistolnya kearahku.

DUARRR!!!

Aah~! Sepertinya, Yuri tadi menembakku. Tapi, mengapa aku tak merasakan sakit? Perlahan2 aku membuka mataku yg tadinya kupejamkan. Ah~! Didepanku, ada Onew oppa! Dia masih memelukku. Atau jangan-jangan…. Onew oppa… dia… melindungiku?? Aku aku melihat dada Onew oppa ygmengeluarkan darah. Onew oppa langsung jatuh tersungkur.

“ONEW OPPA!!!!” Teriakku histeris.

“Si… Sica…. Sarang… hae….” Kata Onew oppa yg sudah tak kuat.

“Oppa!!! Oppa!! Oppa harus kuat!! Jangan tinggalin aku oppa!!” Seruku.

“Sica… jangan nangis ya….” Onew oppa menghapus air mataku.

“Oppa!! Pokoknya oppa harus kuat… jgn tinggalin aku sendirian…”

“Saranghae… Sica… “ Katanya lagi.

“Naddo Saranghae, oppa.” Kataku. Kulihat mata Onew oppa mulai menutup… dan.. benar2 menutup…

Aku tak kuat melihat Onew oppa. Aku menghapus air mataku. Aku mengalihkan pandanganku kearah Yuri yg tersenyum senang.

“Yuri…. KU BUNUH KAU!!!” Teriakku.

DUARRR !!! DUARRR!!! DUAARRR!!!

DUUAARRR!!!!!

“Arrggggghhhhh!!!!!” Teriak Yuri. Tembakanku berhasil mengenai kepala, dada, dan perut Yuri. Dia langsung jatuh dan tak bergerak lagi.

Hmm… hahaha… aku puas, Puas sekali!!! Cita2ku yg ingin membalaskan dendamku akhirnya tercapai! Aku suka ini. Aku suka melihat darah yg mengalir dari luka tembak Yuri… Hahaha

Argh? Sakit… rasa sakit apa ini? Aku memegang perutku. Lalu kulihat tanganku berdarah… ada apa ini? Mengapa rasanya, perutku sakit sekali?

Ah~! Ternyata, Yuri Sialan itu menembakku bersamaan disaat aku menembaknya.

Hmm~~ Ternyata begini, rasa sakit yang dirasakan Umma, appa dan Onew oppa? Sakit… benar2 sakit… aku tak kuat menopang tubuhku. Aku jatuh tersungkur disamping Onew oppa.

Ku lihat wajah Onew oppa yg tenang… mianhae oppa, aku mengingkari janjiku… aku mengingkari janjiku untuk tidak membalas dendam ku… mianhae oppa… Saranghae…

Hm.. sedikit lagi aku akan menyusul Umma, appa, dan Onew oppa. Hahaha… aku akan menyusul orang2 yg kusayangi…

Aaahh~~! Penglihatanku mulai samar2… perlahan mataku mulai menutup. Gelap… sangat gelap…

Semuanya terasa begitu cepat, dan akhirnya, mataku benar2 menutup, semuanya benar2 terasa gelap, dan penderitaan ku, segera berakhir…

-- THE END --



hah, selesai juga ni ff .. ckckck -,-

Editt editt editt !!

Posted by CreaMii_choco at 00.09 0 comments

huaaahh!!!
ternyata capek juga yaa~!
padahal hanya duduk dikursi dan menatap layar laptop, dan segera mengedit-edit blog baru *cieee.
punggungku pegaaaallll !!! *hiks!
hasilnya... yaaa diliad sndiri lahh.. *maklum anak baru blog. hehehe xD
 

I'm HERE.... Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | Best Kindle Device